Jumat, 06 Juli 2012

THE PRIVILEGE OF YOUTH


THE PRIVILEGE OF YOUTH

Tokoh Utama : Dave Pelzer
Ringkasan Cerita
            Kisah seorang anak muda bernama Dave Plezer yang sedang mencari jati diri nya yang sebenarnya. Dave begitu ia biasa di panggil  adalah seorang anak belia yang telah berhasil menjadi tokoh inspiratif bagi kaum nya dalam mencari seorang teman dan sebuah pengakuan. Dalam buku ini diceritakan Dave Plezer itu mengalami suka duka pengalaman masa remajanya dari sudut pandang yang sangat unik. Masa remajanya terbentuk di antara kekerasan yang mengenaskan  di masa kecilnya dengan dunia di hadapannya yang kelak akan menuntut dia untuk lebih bertanggung jawab akan apa yang ia lakukan. Dave Plezer setelah ia lepas dari kehidupan masa kecilnya yang memilukan bersama ibu nya yang kejam kemudian ia kini hidup bersama dengan keluarga asuh nya. Dave belajar keluar dari hidup kelamnya dan melangkah keluar dengan semangat muda nya untuk meraih segala cita-citanya. Dave Plezer meski banyak mengalami kehidupan yang pahit namun ia telah berhasil memperkenalkan sebuah karakter baru dengan cara yang berbeda dan membantu pembentukan sebuah kehidupan yang luar biasa. Hidup nya dipenuhi dengan berbagai petualngan-petualangan yang menakjubkan yang memberi arti lebih dalam hidup nya. Banyak hal yang ia kerjakan selama masa remaja nya yang ia habiskan tidak hanya seorang diri melainkan berpetualang bersama dengan sahabt-sahabat sejati nya yang memberikan banyak motivasi, semangat, dorongan di dalam hidup nya. Setelah melewati masa panjang dan kelam dalam hidup nya kini Dave Plezer telah menjadi sosok pemuda yang tangguh. Dia bersyukur karena lewat keluarga asuh nya dia dapat menjadi pribadi yang lebih kuat dalam menjalani segala tantangan hidup nya yang begitu kelam. Dan kini dia telah dapat mengerti arti dari seorang sahabat dan arti dari sebuah pengakuan itu sendiri. Salah satu statement nya mengenai kehidupannya yang sekarang adalah “ kemudian aku bersyukur kepada Tuhan  karena telah menunjukan kepada ku salah satu surga yang ada di muka bumi dan memperbolehkan aku menikmati masa terpenting dalam hidup ku”. Kutipan ini menujukan bahwa kisah hidup seorang belia Dave Plezer telah berakhir dengan sangat indah dan hl ini adalah awal untuk kehidupan Dave Plezer selanjutnya. Inilah hidup seorang Dave Plezaer yang sesungguhnya.

Manfaat yang di peroleh dari membaca novel ini :
            Saya belajar banyak dari seorang Dave Plezer mengenai kehidupan. Menjadi motivasi tersendiri untuk saya dapat terus bersemangat dalam menjalani hidup ini tidak perduli seberat apapun cobaan dan rintangan untuk menuju ke kehidupan yang lebih baik bahkan sangant baik dan indah itu tetap saya akan berusaha semaksimal mungkin dengan tidak lupa untuk tetap bersyukur atas pencapaian yang telah saya capai. Menjadi seorang anak muda yang tidak hanya hidup untuk diri sendiri melainkan hidup berguna untuk orang lain yang di sekitar saya dan tentunya mencari pengalaman dan berpetualang mengarungi hidup ini mencoba menikmati hidup ini sesuai dengan apa yang Tuhan kerjakan tanpa mempedulikan segala cobaan dan rintangan yang datang dari mana pun.
            Selain itu saya juga banyak belajar mengenai arti kehidupan yang sesungguhnya dimana anak-anak muda seperti kita ini juga perlu untuk diperhatikan dan sangat membutuhkan perhatian benar dari orang-orang sekeliling. Melihat banyak contoh kehidupan dari sang tokoh itu membuat saya memperoleh  banyak inspirasi untuk bagaimana saya menjalani hidup ini dalam sberbagai status yang saya jalani baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sosial dan banyak lainnya. Tokoh ini sangat menginspirasi saya untuk tetap semangat dalam menjalani hidup ini dan terus berusaha mencari jati diri siapa kita sebenarnya dan tetap terus semangat dalam mencapai cita-cita yang diingin kan.
            Begitu luar biasa kehidupan dari sang tokoh. Hidup yang penuh dengan pilu dan kesulitan dan hal ini mengingatkan saya akan suatu kehidupan yang luar biasa juga banyak menginspirasi saya dalam kehidupan yaitu adalah kita manusia belajarlah hidup dari seekor kerang besar yang ketika banyak batu keriki yang menyakiti nya bahkan sampai membuat ia tak tahan dan mengerang kesakitan bahkan samapi menangis untuk menahan setia rasa sakit yang ia rasakan namun dar hal semua itu si kerang tetap kuat dan tegar untuk mulai mencari jalan keluar agar batu-batu kerikil ini menjadi debu halus yang tidak menyakiti dia lagi dan tidak lagi menjadi ancaman untuk kehidupannya dan setelah itu segala cobaan dan kesakitan yang si kerang alami dari sinilah muncul mutiara yang sangat indah dan mengagumkan yang sangat luar biasa cantik dan berharga bagi siapapun yang melihat nya . begitu pula dengan hidup kita layaknya kita sebagai kerang besar ini yang banyak melalui cobaan, kesakitan yang menyiksanya namun hasil dari semua proses itu mendatngkan sebuah mutiara atau pun sesuatu yang sangat berharga dan mahal dalam kehifupan kita. Tetap semangat dalam menjalani hidup ini . Kunci nya ialah tetap berjalan bersama Tuhan dan terus berusaha  maka persoalan hidup sesulit apapun akan terasa mudah.

PEREKONOMIAN MASA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


PEREKONOMIAN
MASA PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO


Konsep dari Ekonomi kerakyatan adalah  sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi yang ada di rakyat. Pada Ekonomi Kerakyatan, menempatkan ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan. Hal ini popular yang dengan secara swadaya, mengelola sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya. Mereka yang demikian bisa disebut sebagai Entrepreneur juga, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dsb. UKM utamanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Ekonomi Kerakyatan merupakan benteng Ekonomi Indonesia disamping untuk mendukung kemadirian bangsa dan ketahanan bangsa dari “jajahan” bangsa asing di Era Super Modern

Dalam era reformasi sekarang ini,kita sering mendengar tentang sistem ekonomi kerakyatan yang dibandingkan dengan sistem ekonomi neoliberal.Pada tulisan sebelumnya kita membahas tentang sistem ekonomi neoliberal,dan sekarang mari kita membahas tentang apa sebenarnya sistem ekonomi kerakyatan itu?

Sistem Ekonomi Kerakyatan adalah Sistem Ekonomi Nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan menunjukkan pemihakan sungguh-sungguh pada ekonomi rakyat.

Syarat mutlak berjalannya sistem ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial
  • berdaulat di bidang politik
  • mandiri di bidang ekonomi
  • berkepribadian di bidang budaya
Yang mendasari paradigma pembangunan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan sosial
  • penyegaran nasionalisme ekonomi melawan segala bentuk ketidakadilan sistem dan kebijakan ekonomi
  • pendekatan pembangunan berkelanjutan yang multidisipliner dan multikultural
  • pengkajian ulang pendidikan dan pengajaran ilmu-ilmu ekonomi dan sosial di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi
Sekilas tentang Sistem Ekonomi Kerakyatan

Bung Hatta dalam Daulat Rakyat (1931) menulis artikel berjudul Ekonomi Rakyat dalam Bahaya, sedangkan Bung Karno 3 tahun sebelumnya (Agustus 1930) dalam pembelaan di Landraad Bandung menulis nasib ekonomi rakyat sebagai berikut:
“Ekonomi Rakyat oleh sistem monopoli disempitkan, sama sekali didesak dan dipadamkan Jika kita mengacu pada Pancasila dasar negara atau pada ketentuan pasal 33 UUD 1945, maka memang ada kata kerakyatan tetapi harus tidak dijadikan sekedar kata sifat yang berarti merakyat. Kata kerakyatan sebagaimana bunyi sila ke-4 Pancasila harus ditulis lengkap yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, yang artinya tidak lain adalah demokrasi ala Indonesia. Jadi ekonomi kerakyatan adalah (sistem) ekonomi yang demokratis. Pengertian demokrasi ekonomi atau (sistem) ekonomi yang demokratis termuat lengkap dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang berbunyi:

“Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-seorang. Sebab itu perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi.

Perekonomian berdasar atas demokrasi ekonomi, kemakmuran bagi semua orang! Sebab itu cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. Kalau tidak, tampuk produksi jatuh ke tangan orang-orang yang berkuasa dan rakyat yang banyak ditindasinya.
Hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh ada di tangan orang-seorang.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalam bumi adalah pokok-pokok kemakmuran rakyat. Sebab itu harus dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”
Memang sangat disayangkan bahwa penjelasan tentang demokrasi ekonomi ini sekarang sudah tidak ada lagi karena seluruh penjelasan UUD 1945 diputuskan MPR untuk dihilangkan dengan alasan naif, yang sulit kita terima, yaitu “di negara negara lain tidak ada UUD atau konstitusi yang memakai penjelasan.

Tujuan yang diharapkan dari penerapan Sistem Ekonomi Kerakyatan
  • Membangun Indonesia yang berdikiari secara ekonomi, berdaulat secara politik, dan berkepribadian yang berkebudayaan
  • Mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan
  • Mendorong pemerataan pendapatan rakyat
  • Meningkatkan efisiensi perekonomian secara nasional

LIMA HAL POKOK YANG HARUS SEGERA DIPERJUANGKAN AGAR SISTEM EKONOMI KERAKYATAN TIDAK HANYA MENJADI WACANA SAJA
1.     Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya
2.     Penghapusan monopoli melalui penyelenggaraan mekanisme persaingan yang berkeadilan (fair competition)
3.     Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah
4.     Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap
5.     Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi “ sejati” dalam berbagai bidan usaha dan kegiatan. Yang perlu dicermati, peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi.


Sumber:  Cafe-Ekonomi.blogspot.com dan Super Artikel Media
Alamat : www.google.com