Senin, 30 Maret 2015

AKUNTANSI INTERNASIONAL


FENITA
22211809 (GANJIL)
4EB09
MENGAPA KITA HARUS BELAJAR AKUNTANSI INTERNASIONAL???
Menurut saya alasan mengapa kita perlu belajar akuntansi internasional adalah karena kita perlu mempersiapkan diri bersaing dengan banyak warga negara asing. Kita tahu tahun 2015 ini tahun dimana perdagangan bebas akan segera terbuka lebar ditandai dengan adanya MEA (Masyarakat Economic Asean). Dimana yang menjadi saingan kita bukan lagi hanya sesama orang Indonesia melainkan dari berbagai belahan dunia khususnya di kawasan Asia. Itu mengapa alasan terkuat yang mendorong setiap kita harus mempelajari akuntansi internasional ini. Kemudian dikarenakan perkembangan jaman yang sudah sangat pesat di segala bidang khususnya di dalam bidang perdagangan internasional, perkembangan globalisasi yang tidak dapat kita tolak ini mewajibkan kita harus ikut tumbuh dalam perkembangannya. Salah satu hal terpenting yaitu kita harus ikuti perkembangan mengenai akuntansi internasional ini karena bagaimanapun juga hal ini sangat penting untuk negara kita Indonesia dapat disetarakan dalam kegiatan perekonomian internasional, baik dalam hal perdagangan internasional tetapi juga dalam hal pembuatan laporan keuangan yang dapat diakui secara internasional. Hal ini wajib dilakukan karena mengingat banyaknya investasi asing yang masuk ke Indonesia. Sehingga penting bagi setiap kita untuk dapat benar-benar memahami akuntansi internasional ini dimana kita harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan tenaga asing, khususnya para akuntan asing yang akan berdatangan sehubungan dengan tingginya permintaan akan akuntan yang berstandar internasional. Secara tidak langsung negara kita pun tentunya tidak mau ketinggalan dalam bersaing dengan negara lain untuk itu perlu sekali di jaman ini kita perlu belajar akuntansi internasional.
Memasuki era globalisasi, nasib suatu negara semakin ditentukan oleh kekuatan persaingan global. Dalam dunia seperti ini, keputusan-keputusan operasi, investasi dan pendanaan pembiayaan diwarnai oleh implikasi-implikasi internasional. Dengan banyaknya keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional sangat penting untuk memperolah interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional. Dengan kata lain, saat ini akuntansi telah berkembang dalam tahap masa kedewasaannya menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global.
Dalam dunia usaha, akuntansi merupakan suatu proses pengindentifikasian, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi ekonomi agar memungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan dan keputusan-keputusan. Akuntansi memberikan informasi mengenai perusahaan dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna.Akuntansi internasional memiliki peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Sebagai cabang ilmu ekonomi, akuntansi memberikan informasi mengenai suatu perusahaan  dan transaksinya untuk memfasilitasi keputusan alokasi sumber daya oleh para pengguna informasi tersebut. Jika informasi yang dilaporkan dapat diandalkan dan bermanfaat, sumber daya yang terbatas tersebut dialokasikan secara optimal, dan sebaliknya alokasi sum berdaya akan menjadi kurang optimal jika informasi kurang andal dan tidak bermanfaat. Akuntansj internasional tidaklah berbeda dan peranan yang dimaksudkan. Yang membuat studinya berbeda adalah bahwa perusahaan yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational compain, MNC) dengan operasi dan transaksi yang melintasi batas-batas negara, atau suatu perusahaan dengan kewajiban pelaporan kepada para pengguna yang berlokasi di negara selama negara perusahaan pelaporan.Proses akuntansinya pun tidaklah berbeda dan dengan kualifikasi standar pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada negara tertentu. Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi: perbedaan budaya, praktik bisnis, struktur politik, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya.
Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas diantaranya:
  1. Pengukuran
Memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan.
2.      Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan.
Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor) melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan komunikasi.
Pengenalan Akuntansi Internasional
Awalnya, Kronologi akuntansi berikut ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaan akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negara-negara kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial.”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Thn 1850an duble-entry bookkeeping mencapai kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntan publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris thn 1870an. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia, sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika di bawah pemerintahan Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Kekaisaran Rusia.Pada abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin di dunia baratBagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesionalDari penjelasan di atas, Akuntansi internasional adalah akuntansi yang memfokuskan pada issues/ masalah-masalah yang berhubungan dengan perusahaan yang menjalankan bisnis internasional, juga mencakup studi tentang standar akuntansi dan praktek akuntansi di seluruh negara di dunia, serta membandingkan standar dan praktek akuntansi tersebut pada masing-masing negara. 
Tujuan dan Manfaat Akuntansi Internasional
 Tujuan Akuntansi Internasional :
1)      Mengidentifikasi sejarah perkembangan akuntansi internasional.
2)      Memperkenalkan berbagai perbedaan nasional dalam akuntansi di dunia.
3)      Meringkas evolusi bisnis sampai zaman modern.
4)      Membahas pentingnya dimensi akuntansi dalam bisnis global dan topik-topik penting yang membentuk akuntansi internasional.
Manfaat Akuntansi Internasional secara teknis dan sosial :
1)      Akuntansi harus mengantisipasi kebutuhan masyarakat, dan
2)      Akuntansi harus mencerminkan kondisi budaya, ekonomi, hukum, sosial dan politik dalam operasinya.
Definisi Akuntansi Internasional
Pada tahun 1971, Prof. Thomas R. Weirich, Clarence G. Avery dan Henry R. Anderson mengemukakan tiga pendekatan berbeda:
  1. Sistem universal
  2. Pendekatan deskriptif dan informative yang mencakup semua metode dan standar dari semua negara, dan
  3. Praktik-praktik akuntansi dari anak-anak perusahaan yang ada di luar negeri dan perusahaan-perusahaan induk.
Mereka menamai dan menjelaskan pendekatan-pendekatan defisional ini, masing-masing sebagai berikut:
Akuntansi Dunia. Dalam kerangka konsep ini, akuntansi internasional dianggap sebagai suatu sistem universal yang bisa diadopsi oleh semua negara. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) untuk seluruh dunia, semacam yang ada di AS, akan dibentuk. Praktik-praktik dan prinsip-prinsip akan dikembangkan sehingga bisa diterapkan di semua negara. Konsep ini akan menjadi tujuan akhir dari sistem akuntansi internasional.
Akuntansi Internasional. Konsep utama kedua dari istilah akuntansi internasional melibatkan pendekatan yang deskriptif dan informatif. Berdasarkan konsep ini, akuntansi internasional meliputi semua ragam prinsip, metode dan standar akuntansi dari semua negara. Konsep ini melibatkan GAAP masing-masing negara, sehingga akuntan perlu menyadari sejumlah prinsipberbeda ketika mempelajari akuntansi internasional. Tidak ada prinsip-prinsip universal atau sempurna yang perlu dibentuk. Kumpulan semua prinsip, metode dan standar dari semua negara akan disebut sebagai sistem akuntansi internasional. Perbedaan-perbedaan ini muncul karena perbedaan-perbedaan dalam geografis, pengaruh social, ekonomi, politik, dan hukum.
Akuntansi Bagi Perusahaan Anak di Luar Negri. Konsep utama ketiga yang bisa diaplikasikan ke “akuntansi internasional” mengacu kepada praktik-praktik akuntansi perusahaan induk dan perusahaan anak-nya di luar negeri. Acuan atas negara tertentu atau tempat domisili perusahaan diperlukan dalam konsep ini agar pelaporan keuangan internasional efektif. Kepentingan akuntan yang utama adalah translasi dan penyesuaian laporan keuangan anak perusahaan. Masalah-masalah akuntansi yang berbeda akan timbul dan prinsip-prinsip akuntansi yang berbeda harus diikuti tergantung negara mana yang digunakan sebagai acuan bagi translasi dan penyesuaian.
Sebagaimana pengertian dari akuntansi internasional diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi internasional itu sangat penting untuk dipelajari lebih lagi. Kemudian dengan adanya akuntansi internasional tersebut menyebabkanadanya perbincangan tentang aturan yang diberlakukan dalam akuntansi internasional dengan standar akuntansi nasional di suatu negara. Karena akuntansi untuk transaksi internasional menyebabkan adanya perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda. Sehingga hal ini menyebabkan setiap negara harus mencapai standar internasional yang telah ditetapkan. Standar internasional yang harus dicapai itu membuat kita setiap mahasiswa di jurusan akuntansi tentunya harus mempelajari tentang pentingnya akuntansi internasional, bukan saja mempelajari seputar aturan yang diakui secara nasional. Artinya dengan mempelajari akuntansi internasional ini dapat mendorong kita untuk mengembangkan pengetahuan kita yang berstandartkan internasional. Berbicara tentang akuntansi internasional berarti tidak lepas dari bahasa asing yang mendunia tentunya ialah bahasa inggris. Menurut saya mempelajari akuntansi internasional adalah sekaligus belajar tentang bahasa inggris yang merupakan bahasa asing yang dipakai secara internasional. Dengan belajar akuntansi internasional kita dituntut juga untuk dapat belajar mengenai istilah-istilah akuntansi yang dipakai dalam bahasa asing. Dapat dikatakan “sambil menyelam minum air” yang berarti selain dapat belajar akuntansi yang diakui secara internasional kita juga dapat mempelajari bahasa inggris sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Semakin kita banyak mempelajari akuntansi internasional maka akan semakin baik kita menguasai istilah-istilah akuntansi yang dipakai secara internasional dan tentu saja hal ini akan memudahkan kita dalam bersaing dengan pesaing lainnya tentunya.
Berbicara tentang akuntansi internasional tidak lepas dengan harmonisasi di setiap negara yang memiliki standar akuntansi nasional yang berbeda-beda, berikut harmonisasi akuntansi internasional yang harus kita pelajari pada saat mempelajari akuntansi internasional. Harmonisasi standar akuntansi internasional berarti proses untuk meningkatkan komparatif dari laporan keuangan yang dibuat oleh entitas di berbagai negara tentunya termasuk di Indonesia juga. Harus terdapat harmonisasi antara standar akuntansi internasional dengan standar akuntansi yang ada di Indonesia. Program harmonisasi ini sangat didukung oleh negara-negara anggota International Accounting Standards Committee (IASC) pada waktu itu. Program ini dalam waktu singkat pun relatif mudah dipenuhi oleh para anggota IASC,termasuk Indonesia. Kemudahan ini disebabkan karena pelaksanaan program ini relatif cukup fleksibel dalan beberapa hal.Pertama,adanya fleksibilitas dalam pemilihan prinsip-prinsip akuntansi yang akan digunakan dalam pengaturan di setiap negara. Sehingga di setiap negara akan memilih prinsip-prisnisp akuntansi yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan di negara tersebut. Walaupun pilihan prinsip akuntansi tersebut tidak sama namun sepanjang tidak bertentangan dengan yang diatur dalam IAS, masih dikatakan harmonis.Kedua,bahasa pengaturan dalam standar dapat menggunakan bahasa nasional disetiap negara dan tidak diharuskan menggunakan bahasa tertentu.Ketiga,standar akuntansi nasional (yang harmonis dengan IAS) dapat secara efektif diterapkan dalam praktik disetiap negara anggota IASC pada waktu itu (Media Akuntansi,2005a).

Kemudian kelebihan dari program harmonisasi itu sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan sistem akuntansi di berbagai negara khususnya di Indonesia juga, antara lain :
1.      Dapat membandingkan informasi keuangan yang diperoleh.
2.      Harmonisasi dapat menghemat waktu dan uang.
3.      Mempermudah transfer informasi kepada karyawan serta mempermudah dalam melakukan training kepada karyawan.
4.      Dapat meningkatkan perkembangan pasar modal internasional.
5.      Mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan operasional yang berguna untuk menjalankan bisnis serta mempermudah dalam pengelolaan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, atau pihak lain.
Hal ini juga dikuatkan dengan pendapat dari Nicolaisen mengenai penting nya akuntansi internasional yang diungkapkanya sebagai berikut Nicolaisen(2004) menyatakan “Di tingkat konseptual, mendukung konvergensi adalah mudah. Sebuah perlakuan akuntansi yang transparan mencerminkan transaksi ekonomi untuk pembaca laporan keuangan di Inggris,juga akan bisa dilakukan oleh pembaca di Perancis, Jepang, Amerika Serikat atau negara yang lain. Demikian pula, persyaratan audit dan prosedur yang paling efektif kemungkinan besar akan sama di AS, Kanada, Cina atau Jerman.Pengungkapan yang relevan kepada investor di AS dan dari halaman lain. Memiliki standar kualitas tinggi untuk akuntansi,audit, dan manfaat pengungkapan investor dan mengurangi biaya mengakses pasar modal di seluruh dunia. Singkatnya, konvergensi adalah bisnis yang bagus dan baik untuk investor”. Kemudian Nicolaisen (2005) menyatakan bahwa kunci kekuatan yang menguntungkan dari standar akuntansi yang berlaku secara global adalah ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal lintas batas nasional dan keinginan negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, untuk pertumbuhan ekonomi. Dimana sebuah pasar modal berkembang membutuhkan tingkat pemahaman dan kepercayaan investor yang tinggi. Konvergen dengan atau memeluk suatu set standar akuntansi umum kualitas tinggi sangat memberikan kontribusi terhadap pemahaman dan kepercayaan investor. Jika laporan keuangan perusahaan disusun dengan menggunakan standar akuntansi yang tidak dipandang sebagai kualitas tinggi oleh investor asing, maka investor mungkin tidak dapat sepenuhnya memahami prospek perusahaan dan dengan demikian dapat meningkatkan risiko premi investasi diperusahaan tersebut.Hasil dari perusahaan dengan menggunakan standar akuntansi yang lemah atau tidak lengkap itu menjadi sangat memakan waktu atau sulit bagi investor untuk membedakan peluang investasi yang baik dari yang buruk. Tanpa standar umum, investor global harus membutuhkan waktu dan usaha untuk memahami dan mengubah laporan keuangan agar mereka percaya diri dapat membandingkan peluang.Proses ini memakan waktu dan bisa sulit.Selain itu,jika informasi keuangan disajikan dengan sangat bervariasi tergantung pada standar akuntansi yang digunakan, dapat menyebabkan investor memiliki keraguan mengenai hasil keuangan aktual perusahaan, sehingga sejalan dengan efek buruk pada kepercayaan investor . Standar akuntansi juga dapat menurunkan biaya untuk emiten. Ketika perusahaan pasar modal akses di luar yurisdiksi tempat mereka, mereka akan dikenakan biaya tambahan dari penyusunan laporan keuangan yang menggunakan standar akuntansi berbeda. Compliance terhadap IFRS memberikan manfaat terhadap keterbandingan laporan keuangan dan peningkatan transparansi. Melalui compliance maka laporan keuangan perusahaan suatu negara akan dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan perusahaan dari negara lain, sehingga akan sangat jelas kinerja perusahaan mana yang lebih baik. Selain itu, program konvergensi juga bermanfaat untuk mengurangi biaya modal (cost of capital), meningkatkan investasi global, dan mengurangi beban penyusunan laporan keuangan (IAI,
2008)
Dilihat dari beberapa teori akuntansi internasional di atas membuat Indonesia pun jangan sampai ketinggalan untuk terus mempelajari dan meningkatkan penerapan akuntansi internasional. Hal ini penting agar Indonesia dapat bersaing juga dengan negara-negara lainnya dalam hal pelaporan keuangan yang bertsandarkan internasional. Kita sebagai mahasiswa adalah titik awal bagi penerus bangsa Indonesia. Dimulai dari kita lah untuk lebih memajukan dan mensejahterakan Indonesia di mata negara-negara lain. Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa terdapatnya harmonisasi antara standar akuntansi internasional dengan standar akuntansi nasional yang ada di Indonesia sehingga tidak perlu diragukan lagi untuk kita sebagai mahasiswa jurusan akuntansi penting dalam mempelajari akuntansi internasional. Dari setiap penjelasan diatas baik tentang pengertian akuntansi internasional, manfaat nya serta harmonisasi akuntansi internasional, kita dapat menyimpulkan bahwa akuntansi internasional itu sangat penting untuk dipelajari lebih lagi bukan hanya sebagai mata kuliah melainkan sebagai proses baru yang harus di miliki oleh sistem akuntansi di Indonesia.
Sumber :