KENALI
DIRI MU
Kala itu aku sedang berada di sebuah toko mainan anak-anak
hendak membeli hadiah untuk sepupuku yang kebetulan akan berulang tahun. Sudut
demi sudut mainan yang terpajang membuat ku sibuk untuk memilah-milah mainan
apa yang cocok untuknya. Saat itu perhatian ku tiba-tiba saja teralih pada
seorang anak kecil yang kebetulan tidak memiliki tubuh yang sempurna. Ia
hanyalah seorang anak kecil yang sangat lugu. Ia masuk ke toko dengan berjalan
hanya menggunakan satu kakinya saja dan yang lainnya dibantu dengan tongkat. Ia
berjalan lirih sambil melihat ke setiap sudut ruangan dengan satu keinginan
ingin membeli salah satu mainan di toko itu. Aku terus memperhatikannya dengan
seksama. “aku ingin sekali membantunya meski sekedar hanya membelikan mainan
untuk nya” ujar ku dalam hati.
Aku sangat prihatin melihat keadaan anak itu. Aku yang saat
itu sangat merasa beruntung dengan kehidupan ku ini dan mulai berfikir untuk
dapat menghargai setiap detik nafas kehidupan yang Tuhan boleh berikan untuk
ku. Setidak nya aku ingin hidup ku ini berguna untuk orang lain. Setelah lama
aku berfikir, tiba-tiba pikiran ku di kagetkan dengan suara yang cukup keras
terdengar hingga membangunkan ku dari lamunan. Aku lihat pada saat itu sang
pemilik toko berteriak keras pada anak itu . ia berkata “hey, ngapain kamu disini??”
pergi jauh sana jangan ganggu para pelanggan-pelanggan ku yang ingin membeli
!!!”. Si anak kecil tadi hanya bisa diam terpaku dan sangat terlihat oleh ku
rasa takut di wajah nya setelah mendengar bentakan dari sang pemilik toko. Saat
itu pun aku dapat ikut merasakan kesedihan anak itu, namun keberanianku saat
itu belum cukup terkumpul untuk membelanya.
Hingga samapi si
pemilik toko itu mengusir anak itu dengan sapu sampai ia keluar dari toko. Aku
yang melihat nya sangat marah dan merasa si pemilik toko ini benar-benar tidak
punya kasih dan rasa prikemanusiaan dengan sesama . Akhir nya si anak tadi
keluar dari toko dengan wajah yang sangat sedih dan kecewa namun satu hal yang
aku pelajari dari sikap si anak ini adalah meski ia sudah diperlakukan dengan
sangat tidak baik namun ia hanya menunduk dan tidak marah atau membalas sikap
si pemilik toko tersebut. Aku mengikutinya keluar dan kutemukan ia sedang
memeluk ibunya sambil berkata “ apa salah ku bu?” . sang ibu yang melihat semua
kejadian nya hanya tersenyum dan berkata lembut pada anak nya “ tidak ada yang
salah pada mu nak hanya saja mereka tak bisa melihat dengan jelas, mereka hanya
melihat apa yang ada di luar dan tak bisa melihat apa yang ada di dalam.”
Seketika itu si anak ini terdiam sejenak dan tersenyum, kemudian ia berkata “ya
Ibu aku mengerti, sekarang tak perlu ku sedih dan kecewa lagi sebab aku
sekarang dapat mengerti bahwa aku punya kemampuan diatas orang lain yaitu aku
dapat melihat seseorang dengan jelas meski keadaan ku yang tak sempurna yaitu
aku dapat melihat setiap orang tak hanya dari tampilan luar nya saja melainkan
apa yang tersembunyi di dalam lubuk hati mereka.”
Saat itu juga aku menangis melihat nya . tanpa berfikir
panjang aku kembali bergegas ke toko dan membeli beberapa mainan untuk nya dan
untuk sepupu ku. Kemudian aku datang menghampirinya, memeluknya dan aku
memberikan mainan yang tadi aku beli untuk nya sambil berkata padanya “ aku
banyak belajar dari mu, terima kasih telah memberi banyak teladan untuk ku.”
Dan mulai sejak kejadian itu aku banyak belajar dari anak tersebut tentang arti
kehidupan yang sesungguhnya. Aku dapat melihat dengan jelas betapa kerendahan
hatinya membuat ia bersinar bahkan lebih bersinar dari setiap kita manusia yang
sempurna. Inilah realita kehidupan yang ada di zaman ini. Bayangkan jika posisi anak itu adalah pada
diri kita sendiri, apakah akan sekuat itu?. Jika kita masih belum bisa sekuat
dan setegar anak itu maka sekarang tugas kita hanyalah bersyukur selalu atas
semua apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita. Jangan fokus pada kelemahan mu
tapi berusahalah merubah kelemahan itu menjadi kelebihan bagi diri kita
sehingga hidup kita dapat lebih bermakna dan bermanfaat bukan hanya untuk diri
sendiri terlebih untuk orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar