REVIEW
1
Pengaruh
Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
(Survey
pada perusahaan go-publik di Jawa Barat)
Oleh:
Agus
Widarsono
(Staf
Pengajar Prodi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung)
(Pendahuluan
dan Abstraksi)
Nama: Fenita
NPM : 22211809
NPM : 22211809
Kelas: 2EB09
Abstraksl
Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk
memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam
persaingan. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat
dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial. Dalam
mencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan
teritegrasi dengan baik. Perencanaan sistem informasi merupakan bagian dari
sistem pengendalian organisasi perlu mendapatkan perhatian, sehingga bisa
diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung keberhasilan sistem
pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah
menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan
aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan
dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses
(Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995). Informasi yang dihasilkan
suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi
tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk, Apakah Karakteristik
Informasi secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada
Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat, Apakah Karakteristik Informasi
secara partial berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada
Perusahaan-perusahaan go-publik
di Jawa Barat
.Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 23 responden (manajer
perencanaan keuangan) perusahaan manufaktur go public menunjukan bahwa kualitas
informasi dengan karakteristik Relevan, Keandalan,Lengkap dan Ringkas, Tepat
waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara serempak berpengaruh terhadap
kinerja manajerial. Dan secara partial untuk variabel X1 sampai dengan X4
dikatakan terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan X6 dapat
dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.
Pendahuluan
Ramalan
akan global village telah terwujud, ditandai dengan perkembangan
teknologi informasi yang pesat mempengaruhi gaya dan kebiasaan sendi kehidupan
manusia termasuk sektor bisnis. Sehingga paradigma bisnis semakin bergeser
kepada arah pencapaian keunggulan kompetitif dengan semakin meningkatnya
tingkat persaingan diantara para pelaku bisnis. Persaingan bisnis yang
meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada
semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang
dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu
meningkatkan kinerja manajerial (Slater F., 1996). Untuk dapat meningkatkan
kinerja tersebut, maka manajemen perlu memiliki kemampuan untuk melihat dan
menggunakan peluang, mengidentifikasikan permasalahan, dan menyeleksi serta
mengimplementasikan proses adaptasi dengan tepat. Manajemen juga berkewajiban mempertahankan
kelangsungan hidup (survive) serta mengendalikan perusahaan (going
concern). Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu sistem informasi
yang terarah dan teritegrasi dengan baik. Perencanaan sistem informasi merupakan
bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu mendapatkan perhatian,
sehingga bisa diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung
keberhasilan sistem pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem
informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer
mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan,
sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan
sukses (Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995). Informasi yang
dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi
tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al
1992). Ukuran, bentuk, status, dan aktivitas perusahaan yang semakin luas dan
besar akan memperkompleks permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dan manajemen perusahaan itu
sendiri. Ditambah lagi tuntutan stakeholder agar adanya transparansi
aktivitas perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi yang dapat mendukung
keputusan yang diambil manajemen sehingga diharapkan kinerja manajerial lebih
baik. Perusahaan yang telah go-publik seiring dengan tujuan atau
tuntutan transparansi dan efisiensi dari stakeholder-nya tentu saja
harus merencanakan sistem informasinya yang dapat menghasilkan informasi yang
bermanfaat bagi pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan kinerjanya. Informasi
yang tersedia dan digunakan manajemen sangat membantu para manajer dalam menyelesaikan
tugasnya, sehingga diharapkan kinerja akan meningkat. Seperti yang dinyatakan oleh
Atkinson et al (1995: 5) bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi
dapat digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit organisasi dalam
perusahaan. Romney et al, (1992:14), menyatakan bahwa manfaat utama dari informasi
adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan, dan medorong lebih baik dalam
hal perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja. David Kroenke (1989 : 10)
menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi dan aktivitas bisnisnya
yang meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian),
senantiasa memerlukan informasi untuk membuat keputusan. Berbagai karakteristik
umum mengenai karakteristik informasi yang baik banyak dikemukakan oleh para
ahli. Menurut Wilkinson (1999:221) karakteristik informasi yang baik adalah quantifiability,
accuracy, aggregation, timeliness. Warren and Fees (1992: 371) menyebut
bahwa karakteristik informasi yang baik adalah Relevance, Timeliness,
Accuracy, Clarity, Conciseness. Mc. Leod (1994) menyebut informasi
bermanfaat jika informasi tersebut bersifat Accuracy, Timely, Relevant,
dan Complete. Sedangkan menurut Romney (1997) menyebut Relevant,
Reliable, Complete, Timely, Understandble, dan Verifiable. Penelitian
yang dilakukan oleh Thansi (2004), dengan menggunakan karakteristik informasi (Relevan,
Reliability, Comparability, Consistency, dan Understandability) untuk
mengukur kinerja keuangan menunjukkan terdapatnya hubungan antara karakteristik
informasi yang digunakan dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian yang
dilakukan oleh Juniarti & Evelyn (2003) juga menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara karakteristik informasi (Scope, Aggregation,
Timeliness, dan Integration) dengan kinerja manajerial. Penelitian
Sinta Setiana (2004) dengan menggunakan variabel dan indikator yang sama dengan
Juniarti & Evelyn (2003) juga menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh antara
karakteristik informasi dengan kinerja manajerial. Namun beberapa peneliti yang
lain menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan langsung antara karakteristik
informasi dengan kinerja manajerial, kalaupun terdapat hubungan hal tersebut
dipengaruhi oleh variabel konstektual (Gul, 1991; Chia (1995); dan Nazarudin
(1998). Berdasarkan pada fenomena tersebut dan ketidak konsitenan hasil
penelitian terdahulu, maka peneliti ingin menguji kembali pengaruh karakteristik
informasi terhadap kinerja manajerial pada perusahaan-perusahaan go-publik yang
ada di Jawa Barat. Walaupun ada banyak karakteristik informasi yang dikemukakan
dan digunakan dalam penelitian terdahulu, namun peneliti akan menggunakan
karakteristik informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely,
Understandable, dan Verifiable berdasarkan pertimbangan bahwa karakteristik
tersebut cukup mewakili dari beberapa karakteristik yang dikemukakan dan
digunakan dalam penelitian terdahulu. Sedangkan variabel kinerja manajerial
diukur dari persfektif nonfinansial dengan dimensi dari fungsi manajemen, karena
manajemen dalam menjalankan aktivitas bisnisnya adalah dengan melakukan fungsi manajemen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar