REVIEW
2
Pengaruh
Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
(Survey
pada perusahaan go-publik di Jawa Barat)
Oleh:
Agus
Widarsono
(Staf
Pengajar Prodi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung)
(Identifikasi
Masalah)
Nama: Fenita
NPM : 22211809
Kelas: 2EB09
Identifikasi
Masalah
1. Secara simultan,
Apakah Karakteristik Informasi Relevant, Reliable, Aggregation,Timely,
Understandble, dan Verifiable berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan
go-publik di Jawa Barat ?
2. Secara partial, Apakah Karakteristik
Informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandble, dan
Verifiable berpengaruh bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial pada
Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat ?
III. Kerangka Pemikiran
Dalam upaya mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan
terintegrasi dengan baik, sebagai bagian dari pengendalian organisasi. Sistem informasi
yang dirancang hendaknya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen
dalam level yang berbeda. Menurut Anthony et al, 1990; Atkinson et al, 1995;
bahwa salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi
penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi
ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah
pencapaian tujuan dengan sukses. Informasi yang dihasilkan suatu sistem
informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat
mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992). Lebih
lanjut Atkinson et.al, 1995 menjelaskan bahwa informasi yang dihasilkan dari
sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit
organisasi dalam perusahaan. Demikian juga Romney et al, (1992 :14), menyatakan
bahwa manfaat utama dari informasi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan,
dan mendorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja.
Informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajer harus
merupakan informasi yang memiliki kualitas atau karakteristik informasi yang
baik sehingga pengambilan keputusan tepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan
kinerja secara keseluruhan. Bodnar (2003:10) dalam Nunuy (2004), dan Romney et.
all (1997 :14) merangkum karakteristik informasi yang berkualitas diidentifikasikan
meliputi sebagai berikut :
o
Relevant : Informasi dikatakan relevan bila informasi tersebut dapat mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat
prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu.
o Reliable : Informasi dikatakan
terpercaya bila dia bebas dari kesalahan dan bias, serta secara akurat
menjelaskan kejadian atau aktivitasorganisasi.
o Complete : Informasi dikatakan
sempurna atau utuh bila dia tidak meninggalkan aspek-aspek penting yang
melatarbelakangi suatu kejadianatau aktivitas yang diukur.
o Timely : Informasi dikatakan tepat
waktu bila informasi tersedia pada waktu para pengambil keputusan
menggunakannya untuk membuat keputusan.
o Understandable : Informasi dikatakan
dapat dipahami bila informasi disajikan dalam format yang berguna dan dapat
dimengerti.
o Verifiable : Informasi dikatakan dapat
diuji bila dua orang yang berpengetahuan secara independent memeriksa, akan
menghasilkan informasi yang sama. Berkenaan dengan kualitas informasi, Wolk et.al
(1992:168-172); Hendriksen 1992:131-144; menjelaskan bahwa kriteria utama
informasi, yaitu berguna untuk pengambilan keputusan. Agar berguna, informasi
harus mempunyai dua sifat kualitas utama dan dua sifat kualitas sekunder. Dua sifat
kualitas utama adalah relevan dan reliability. Informasi dikatakan relevan
kalau memenuhi tiga sifat, yaitu ; predictive value, feedback value dan time
lines. Sedangkan informasi dikatakan reliability kalau memenuhi tiga sifat,
yaitu; veriviability, neutrality dan representational faithfullnes. Sedangkan
dua sifat kualitas sekunder adalah: comparability dan consistency. Agar
informasi tersebut efektif dalam pengambilan keputusan manajemen, maka
informasi harus memenuhi kriteria kualitas tertentu. Perhatian terhadap
kualitas informasi ini menjadi penting, mengingat informasi ini merupakan basis
pengambilan keputusan. Dapat dibayangkan kalau kualitas informasi tersebut
tidak mempunyai kualitas tinggi, keputusan yang diambil berpotensi besar menjadi
keliru dan akan merugikan perusahaan, dengan demikian kinerja manajerial pada
khususnya adalah dapat dikatakan kurang baik. Hasil penelitian-penelitian
terdahulu menunjukan (meskipun terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian)
bahwa pada umumnya terdapat pengaruh Karakteristik Informasi terhadap Kinerja
Manajerial. Pada penelitian ini peneliti menggunakan karakteristik informasi
berkualitas mengacu kepada yang diungkapkan tersebut diatas. Semakin
berkualitas informasi diperoleh manajemen, kemudian informasi tersebut
dijadikan dasar pengelolaan usaha, maka akan meningkatkan kemampuan manajemen
tersebut untuk meraih kesuksesan usaha. Hal tersebut menjelaskan adanya pengaruh
Karakteristik Informasi dengan Kinerja Manajerial. Pernyataan tersebut
diperkuat oleh penelitian Gul, (1991); Chia, (1995); Nazarudin, (1998);
Juniarti & Evelyn, (2003); Sinta Setiana, (2004) yang menyatakan bahwa keputusan
yang didasarkan pada informasi yang berkualitas, akan berdampak kepada
peningkatan kinerja manajerial. Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu
faktor penting dalam perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial
diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang
diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan
keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan manajemen dalam
menjalankan fungsi manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu
berkenaan dengan pengambilan keputusan. Seperti menurut Williams (2001); David
Kroenke (1989 : 10) yang menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi
dan aktivitas bisnisnya meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian), senantiasa memerlukan informasi
untuk membuat keputusan. Selajutnya Mahoney, (1965) dan Nazaruddin (1998),
Juniarti & Evelyn (2003), mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dalam hal
Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan),
dan Controlling (Pengendalian) dapat dijadikan indikator penilaian kinerja
manajerial, berdasarkan pandangan bahwa kinerja manajemen akan baik jika ia
memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi atau aktivitas bisnisnya tersebut,
dimana kemampuan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang berkualitas yang diperoleh
dari sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik, guna mendukung
manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
IV. Objek dan Metodologi Penelitian Objek
Penelitian pada penelitian ini adalah Karakteristik Informasi yang : Relevant,
Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable, dan Kinerja
Manajerial. Penelitian dilakukan dengan mengirimkan kuisioner kepada para
manajer menengah/fungsional, yaitu para manajer perencanaan keuangan,
perusahaan-perusahaan gopublik Aneka Industri di Jawa Barat yang menjadi responden
dalam penelitian ini. Alasan pemilihan subjek tersebut adalah: (a) dalam
situasi bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, mereka merupakan manajer
fungsional yang berperan penting didalam pengambilan keputusan dalam
perusahaan, (b) sejalan dengan pemikiran Miah dan Mia (1996) bahwa
ketidakkonsistenan hasil penelitian Gordon dan Narayanan (1984) dan Chenhall
dan Morris (1986) diduga karena perbedaan level posisi responden didalam
perusahaan. Data Perusahaan gopublik diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory
Tahun 2004 dan media internet www.jsx.co.id. Populasi penelitian berjumlah sebanyak
47 buah perusahaan dengan teknik sampling menggunakan teknik sampling sederhana
sehingga diperoleh sebanyak 23 perusahaan manufaktur go public Aneka Industri
di Jabar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei eksplanatory. Adapun operasionalisasi variable didefinisikan sebagai berikut
:
1. Variabel Independen ( X)
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah Karakteristik Informasi, dengan sub variable berikut :
a. Karakteristik Informasi
Relevant/Relevan (X1), yaitu informasi dikatakan relevan bila informasi dapat
mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan
untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya
dimasa lalu.
b. Karakteristik Informasi Reliable/Keandalan
(X2), yaitu informasi dikatakan terpercaya bila informasi bebas dari kesalahan
dan bias, serta secara akurat menjelaskan kejadian atau aktivitas organisasi.
c. Karakteristik Informasi Aggregation/Lengkap
dan Ringkas (X3), yaitu informasi dikatakan sempurna atau utuh secara lengkap
dan ringkas dan bila informasi tersebut tidak meninggalkan aspek-aspek penting
yang melatarbelakangi suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.
d. Karakteristik Informasi Timely/Tepat Waktu
(X4), yaitu Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersebut tersedia pada
waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan.
e. Karakteristik Informasi Undestandable/Dapat
dipahami (X5), yaitu Informasi dikatakan dapat dipahami bila informasi
disajikan dalam format yang berguna dan dapat dimengerti.
f. Karakteristik Informasi
Verifiable/Dapat diverifikasi (X6), yaitu Informasi dikatakan dapat diuji bila
dua orang yang berpengetahuan secara independen memeriksa, akan menghasilkan informasi
yang sama.
2. Variabel Dependen ( Y ) Variabel
Dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur Kinerja Manajerial berdasarkan persfektif non-keuangan
yaitu, Kemampuan Manajer dalam hal perencanaan (Planning), Kemampuan manajer
dalam hal pengorganisasian (Organizing), Kemampuan manajer dalam hal pengarahan
(Actuating), dan Kemampuan Manajer dalam hal pengendalian (Controlling), dengan
indicator yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Data yang dikumpulkan
melalui kuisioner diolah dan dianlisis lebih lanjut, meliputi uji kendalalan
dan keshahihan alat pengukur dan dilanjutkan dengan penganalisisan data yang diperoleh
untuk menarik suatu kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar