REVIEW
3
Pengaruh
Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
(Survey
pada perusahaan go-publik di Jawa Barat)
Oleh:
Agus
Widarsono
(Staf
Pengajar Prodi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung)
(Hasil
dan Pembahasan)
Nama: Fenita
NPM : 22211809
Kelas: 2EB09
Hasil dan Pembahasan
Hasil Penelitian
Deskripsi Statistik
Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
menggunakan mail survey questionaire. Kuisioner ini dipersiapkan untuk 23
manajer perencanaan keuangan perusahaan manufaktur aneka industri yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2004. Penulis mengirimkan kuisioner sebanyak
jumlah populasi perusahaan manufaktur go publik aneka industri yaitu sebanyak
47 buah kuisioner (sejumlah populasi), berdasarkan pertimbangan atas respon
pengembalian kuisioner yang dikhawatirkan kurang baik. Penulis melakukan pengiriman
dalam dua tahap pengiriman, karena setelah tahap satu respon pengembalian
kurang mencukupi untuk dijadikan sampel. Selanjutnya hingga batas pengiriman
yang kedua ditentukan penulis, kuisioner yang kembali kepada peneliti seluruhnya
berjumlah sebanyak 27 kuisioner atau sebanyak 57 % dari total kuisioner yang
diedarkan.
Karakteristik Responden
Bagian Departemen Tempat bekerja dan Lama
menjabat
Berdasarkan
unit/departemen tempat bekerja para responden, responden yang bekerja sebagai
manajer perencanaan keuangan sebanyak 15 orang atau 55,5%, project leader 7
orang atau 26%, kepala bidang 5 orang atau 18,5% dari seluruh kusioner yang
diterima. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian
ini bekerja sebagai bagian perencanaan keuangan yang terbiasa melakukan
penyusunan anggaran. Pada unit/departemen tempat bekerja, responden yang
bekerja > 10 tahun sebanyak 8 responden, 5-10 tahun sebanyak 13 responden,
< 5 tahun sebanyak 6 responden. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden penelitian ini menjabat sebagai manajer > 5 tahun.
Pendidikan
Terakhir
Sebagian
besar pendidikan terakhir responden adalah S1, dengan hasil penelitian yang menunjukkan
untuk pendidikan terakhir S3 sebanyak 3 responden, S2 sebanyak 7 responden, S1
sebanyak 17 responden.
Gambaran umum tanggapan responden
Untuk
melihat secara rinci gambaran umumtanggapan responden setiap variable akan
diuraikan dalam bagian berikut ini. Setiap dimensi/aspek yang ditanyakan akan
diuraikan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kualitas masing-masing
item akumulasi/keseluruhan dengan cara membuat tabel kategori penilaian.
Perhitungan skor tiap-tiap komponen yang diteliti adalah dengan mengalikan
seluruh frekuensi data dengan nilai bobotnya, selanjutnya dicari rentang skalanya
(Umar, 1999:225). Perhitungannya dilakukan
dengan
langkah sebagai berikut:
a.
Bobot terendah x item x jumlah responden
b.
Bobot tertinggi x item x jumlah responden
c.
Rentang skalanya Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dibuat skala
penilaian dengan kategori Sangat Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat
Tinggi.
Tanggapan
responden mengenai variabel kualitas informasi manajemen Indikator
diperlukannya Informasi manajemen yang berkualitas diukur dengan menggunakan
enam dimensi yang dinyatakan dalam 31 butir pernyataan yang relevan. Berikut
ini akan diuraikan gambaran tanggapan responden sesuai dengan indikator yang
dimaksud.
Tabel
5.1.2.1.g Rekapitulasi Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel Kualitas
Informasi Manajemen
Jumlah
skor tanggapan responden atas ke-31 butir pernyataan (dalam enam dimensi) pada
variable kualitas informasi manajemen diperoleh sebesar 3515 dengan bobot skor
tertinggi adalah 5 dan bobot terendah 1. Jika diklasifikasikan menjadi lima
tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Nilai
skor minimum : 1 x 27 x 31 = 837
Nilai
skor maksimum : 5 x 27 x 31 = 4185
Range
: 4185 – 837 = 3348
Jenjang
Range : 3348 : 5 = 670
(pembulatan)
Interval
kategori untuk jumlah total skor tanggapan responden atas ke-31 butir
pernyataan (dalam enam dimensi) variabel kualitas informasi manajemen dapat
digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai berikut :
Berdasarkan
interval kategori diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai
variabel kualitas informasi manajemen, secara umum termasuk dalam kategori
Tinggi, hal tersebut menunjukkan bahwa informasi manajemen yang berkualitas
dengan karakteristik tertentu telah digunakan dalam proses pengambilan
keputusan manajerial.
Tanggapan responden mengenai variabel kinerja
manajerial
Variabel
kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 16 butir pertanyaan yang relevan
dengan dimensi fungsi anggaran. Berikut ini akan diuraikan gambaran tanggapan
responden sesuai dengan variabel yang dimaksud.
Tabel
5.1.2.2 Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel fungsi perencanaan keuangan
Kesimpulan
mendasar yang dapat diambil dari angka persentase diatas adalah bahwa dalam melaksanakan
fungsinya manajer, sebagai perencana keuangan maka aktivitas planning merupakan
hal yang terutama. Hal ini tersirat dalam ukuran indikator Sering yang dipilih
para responden dimana hal ini menunjukkan peranan responden dalam aktivitas
bisnis perusahaan. Jumlah skor tanggapan responden atas butir pernyataan pada
variabel fungsi perencanaan keuangan diperoleh sebesar 938 dengan bobot skor
tertinggi adalah 5 dan bobot terendah 1. Jika diklasifikasikan menjadi lima
tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut:
Nilai
skor minimum : 2 x 27 x 9 = 486
Nilai
skor maksimum : 5 x 27 x 9 = 1215
Range : 1215 – 486 = 729
Jenjang
Range : 729 : 5 = 146
(pembulatan)
Interval
kategori untuk jumlah total skor tanggapan responden dapat digambarkan dalam bentuk
garis kontinum sebagai berikut :
Berdasarkan
interval kategori diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai variabel
kinerja manajerial, secara umum termasuk dalam kategori Tinggi, hal ini
menunjukkan bahwa responden sebagai manajer perencana keuangan di perusahaan
memiliki perananya yang penting terutama menyangkut kepada penyusunan anggaran.
Pengujian Model Regresi Berganda
Dalam
model regresi berganda yang menggunakan pendekatan Ordinary Least Square ( OLS
) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui bahwa dalam model regresi yang
diperoleh bebas dari multikolinier, heteroskedastis dan auto korelasi. Namun
dalam penelitian ini pengujian auto korelasi tidak digunakan karena menggunakan
data cross section. Dari hasil perhitungan regresi berganda dalam lampiran,
hasil perhitungan regresi berganda yang merupakan hasil pengolahan dengan menggunakan
program Minitab ver 14.0 diperoleh suatu model atau persamaan regresi yang memperlihatkan
pengaruh Kualitas Informasi Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Persamaan regresi
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y
= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Y
= 43.7 + 0.176 X1 - 2.43 X2 - 0.652 X3 + 1.55 X4 + 1.24 X5 + 1.72 X6
(0,55)
(-1,94) (2,31) (2,07) (908) (3,03)
R2
= 31,6% F = 3,00
Angka
dalam kurung adalah t-statistik. Dengan persamaan di atas dapat dilihat bahwa
variabel kinerja manajemen dipengaruhi secara positif oleh variabel kualitas
informasi manajemen dengan sub variable masing-masing X1, sampai dengan X6
yaitu dengan koefisien regresi (b) yaitu b1 = 0.1757, b2 = -2.433 , b3 =
-0.6519, b4 = 1.5461 ,b5 = 1.244 , dan b6 = 1.7233. Koefisien determinasi (R2)
dalam hasil regresi output minitab ver. 14.2 adalah sebesar 31,6 %, hal ini
menunjukkan variabel bebas dengan sub variable-nya secara serempak menjelaskan
variabel terikat sebesar 31,6%, masih terdapat variabel lain sebesar 68,4%
dalam menjelaskan variabel Y. Multikollinier Dalam pengujian model regresi
harus bebas dari multikollinier karena terjadinya multikollinier akan
menyebabkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tertutup oleh
variabel bebas lainnya. Untuk mengetahui adanya multikolinier digunakan program
SPSS yaitu membandingkan tingkat signifikansi penelitian (0,05) dengan tingkat
signifikansi yang dihasilkan komputer (p) dari korelasi antar variabel X1
dengan variabel X2. Bila p ≤ α{ 0,05} , maka terjadi multikolinier Bila p >
α{ 0,05 } , maka tidak terjadi multikolinier Dari hasil perhitungan dapat
diketahui bahwa tingkat signifikansi korelasi antar variabel X1 dengan variabel
X2 (p = 0,113), X1 dengan variabel X3 (p = 0,113), X1 dengan variabel X4 (p =
0,113), X1 dengan variabel X5 (p = 0,113), X1 dengan variabel X6 (p = 0,113),
X2 dengan variabel X3 (p = 0,113), X2 dengan variabel X4 (p = 0,113), X2 dengan
variabel X5 (p = 0,113), X2 dengan variabel X6 (p = 0,113), X3 dengan variabel
X4 (p = 0,113), X3 dengan variabel X5 (p = 0,113), X3 dengan variabel X6 (p =
0,113), X4 dengan variabel X5 (p = 0,113), X4 dengan variabel X6 (p = 0,113),
dan X5 dengan variabel X6 (p = 0,113), sehingga dapat diketahui bahwa dalam
penelitian ini tidak terjadi multikolinier karena p > α{ 0, 05 } berarti
antar sub variabel kualitas informasi manajemen tidak akan saling menutupi
dalam mempengaruhi variabel kinerja manajerial.
Heteroskedastis
Dalam
penelitian ini pengujian heteroskedastis dilakukan dengan menggunakan rank
korelasi Spearman. Heteroskedastis dalam metode ini diketahui bila terjadi
korelasi antara e dengan X, berdasarkan pada pengujian korelasi Spearman. Signifikansi
rs dapat diketahui dengan membandingkan tingkat signifikansi penelitian (α = 0,05)
dengan nilai signifikansi hasil output komputer (p). Adapun kaidah keputusannya
adalah
sebagai
berikut :
Bila
p > α { 0,05 } , maka terjadi homoskedastis Bila p ≤ α { 0,05} , maka
terjadi heteroskedastis Dari hasil perhitungan korelasi antara varaibel e
dengan variabel X1, X2, X3, X4, X5, dan variabel X6 , dapat diketahui bahwa
siginifikansi (p) dari korelasi e dengan X1 adalah 0,825, signifikansi (p) dari
korelasi antara e dengan X2 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara
e dengan X3 adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X4
adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X5 adalah 0,273, signifikansi
(p) dari korelasi antara e dengan X6 adalah 0,273. Kedua siginifikansi hasil
perhitungan komputer tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi
penelitian,p1{ 0,825 } > α { 0,05 } p2{ 0,273 } > α { 0,05 } Hal ini
membuktikan bahwa dalam model regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastis
atau dalam model regresi tersebut terdapat homoskedastis.
Pembahasan
Dalam
hal ini pembahasan dilakukan dengan menganalis hipotesis yang diajukan dalam penelitian.
Analisis Pengaruh Karakteristik
Informasi
yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami,
dan Dapat diverifikasi, secara Simultan terhadap Kinerja Manajerial (Hipotesis
1) Dari model regresi dapat di lihat bahwa variabel kinerja manajerial (Y)
dijelaskan oleh variabel kualitas informasi manajemen (X) sebesar koefisien determinasi
(R2) = 31,6% dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain sebesar 68,4%. Keberartian
secara simultan variabel-variabel bebas dapat dilihat dari hasil Uji-F. Hipotesis
operasionalnya:
H0
: ßi = 0
H1
: ßi ≠ 0,
paling tidak ada salah satu koefisien regresi
yang tidak sama dengan nol.
Keputusan:
F > Fα{k;(n-k-1)}, maka tolak H0
F
≤ Fα{k;(n-k-1)}, maka terima H0
Dari
output perhitungan yang dihasilkan pada perhitungan regresi linier berganda
didapat Fhitung = 3,00 dengan nilai P (0.029) pada signifikansi penelitian 0,05
Keputusannya Fhitung > Ftabel berarti H0 ditolak. Artinya benar bahwa, kualitas
informasi dengan karakteristik Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat
waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara serempak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial.
Analisis
Pengaruh Karakteristik Informasi yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan
Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi, secara Partial
terhadap Kinerja Manajerial (Hipotesis 2)
Selain
pengaruh serempak dari variable kualitas informasi manajemen terhadap kinerja manajerial
selanjutnya dilakukan pengujian secara partial untuk mengetahui pengaruh
masing-masing sub variable kualitas informasi manajemen terhadap kinerja
manajerial sesuai hipotesis kedua. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
Uji-t, dengan hipotesis operasional sebagai berikut:
H0
: β1 = 0
H1
: β1 > 0
Keputusan:
t1 > t(α,n-2), maka tolak H0
t1
≤ t(α,n-2), maka terima H0
Dari
output hasil perhitungan regresi linie melalui program komputer di dapat t1
hitung = 1.22, t2 hitung = 1.30 , t3 hitung = 1.02, t4 hitung =1.55 ,t5 hitung
= 2.08 , dan t6 hitung = 2.22, dengan nilai P masing-masing adalah p1 = 0.233,
p2 = 0.204 , p3 =0.319 , p4 = 0.133 , p5 = 0.048, dan p6 = 0.036, pada tingkat
signifikansi penelitian sebesar 0,05 pada uji satu arah (one-tail ). Jadi t1
hitung > t tabel, hal ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian yang
dikemukakan peneliti dapat teruji, untuk variabel X1 sampai dengan X4 dikatakan
terdapat pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan X6 dapat dikatakan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.
Simpulan
dan Saran
Simpulan
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasa yang telah ditentukan dan sesuai dengan rumusan permasalahan
dimuka, maka dapat diajukan simpulan sebagai berikut :
1.
Secara Simultan, Kualitas Informasi Manajemen dengan karakteristik Informasi yang
: Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan dapat
diverifikasi, berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur
go publik aneka industri di Jawa Barat. Pada penelitian ini manajer memperoleh
informasi dengan cukup berkualitas yang memenuhi kriteria relevan, keandalan,
lengkap dan ringkas, tepat waktu , dapat dipahami, dan dapat diverifikasi
sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan manajer, meskipun masih terdapat
variabel lainnya yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mereka,
informasi yang berkualitas menjadi bahan pertimbangan yang pertama dalam menentukan
langkah-langkah perencanaan sesuai dengan fungsi mereka sebagai pengelola
organisasi.
2.
Secara Parsial, Kualitas Informasi Manajemen dengan karakteristik Informasi
yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami,
dan dapat diverifikasi, berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada perusahaan
manufaktur go publik aneka industri di Jawa Barat. Pengambilan keputusan yang
dilakukan manajer berpengaruh terhadap perencanaan keuangan, artinya jika pengambilan
keputusan dilakukan dengan baik, maka perencanaan keuangan yang mereka buat akan
baik pula. Pengambilan keputusan yang baik adalah dengan didasarkan pada
informasi yang diperoleh berkualitas sehingga terlihat pada perencanaan
keuangan yang disusun. Proses pengambilan keputusan yang meliputi fase-fase
identifikasi, pengembangan, dan finalisasi atau seleksi perlu dilakukan dan didasarkan
pada informasi yang diperoleh sehingga mendukung dalam pelaksanaan tugas manajer
terutama fungsi perencanaan keuangan.
Saran
Dan Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan
hasil penelitian dan simpulan, dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1.
Pemanfaatan informasi berkualitas yang diperoleh para manajer hendaknya terus dilakukan
sebagai dasar pengambilan keputusan dengan memperbaiki sistem pengolahan
informasi dari berbagai aspek termasuk pengembangan teknologi informasi sehingga
dihasilkan informasi yang berkualitas.
2.
Variabel Kualitas Informasi dalam penelitian ini terbatas pada karakteristik
Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable. Dimana
masih terdapat banyak kriteria yang mendukung karakteristik informasi
berkualitas.
3.
Variabel Kinerja Manajerial dapat diukur dan dikembangkan lebih lanjut misalnya
dengan indikator konsep Total Quality Management, Balance Scorecard, dan
lainnya.
4.
Pada penelitian selanjutnya diharapkan populasi dan sampel diperluas, untuk memperoleh
hasil penelitian dan dasar justifikasi yang optimal Penelitian ini memiliki
keterbatasan antara lain adalah Hasil penelitian ini sangat tergantung pada kejujuran
para responden dalam menjawab kuesioner, namun peneliti telah berusaha untuk meminimalkan
terjadinya ketidakjujuran dengan kontak pertelpon secara acak serta disample
dan dikirimkankannya kuisioner dalam 2 tahap perngiriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar