ETIKA
BISNIS
1.
Pengertian etika bisnis
Kira
– kira apa sih pengertian dari etika bisnis dari sudut pandang seorang ahli. Etika
bisnis menurut Richard De George merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnis mereka dengan lebih bertanggung jawab secara moral. Para
pemilik perusahaan mengharapkan bagi para karyawannya bekerja dengan baik
sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati agar tidak merugikan
perusahaan. Sebaliknya perusahaan pun mengikatkan dirinya agar bertindak adil
terhadap karyawannya dengan memberikan gaji yang seharusnya menjadi milik
karyawan. Kalau menurut pengertian saya sendiri etika bisnis adalah cara aturan
yang mengatur jalannya suatu bisnis. Jadi para pebisnis punya etika dan moral
dalam melakukan bisnis yang fair.
2. Lingkungan Bisnis yang
Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang.
Untuk melakukan itu, penting bahwa semua karyawan dipapan dan bahwa kinerja
mereka dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Perilaku
karyawan, bagaimanpun dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal diluar bisnis.
Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan
perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah.
Berikut beberapa
faktor lingkungan yang mempengaruhi etika:
a.
Budaya
Organisasi
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri
dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja,
budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana
pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada
karyawan.
b.
Ekonomi Lokal
Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan
perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan
secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu.
Disisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat
menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka. Kecemasan ini
mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian.
c.
Reputasi
Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh
masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari
bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga
seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika perusahaan
dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan lebih
cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok
berharap bahwa dari mereka.
3.
Ketergantungan antara bisnis dan
masyarakat
Hubungan
antara etika bisnis dengan masyarakat adalah hal yang saling berkaitan erat
karena keduanya menginginkan hal timbal balik dimana apabila seseorang ingin
mendapatkan keuntungan dalam bisnis nya maka seseorang itu pun harus memiliki
etika yang baik dalam berbisnis.. Bisnis adalah suatu kegiatan ekonomis.
Hal-hal yang biasanya terjadi dalam kegiatan bisnis adalah seperti kegiatan
tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-mempekerjakan yang
semua kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan yaitu mendapatkan
keuntungan. Untuk itu suatu etika bisnis sangat berhubungan erat dengan
keuntungan yang akan diperoleh. Bahkan Sony Keraf menyatakan bahwa etika bisnis
justru hanya memiliki relevansi bagi para pelaku bisnis yang menginginkan
bisnisnya sukses dan bertahan lama. Untuk itu diperlukan suatu prinsip-prinsip
umum dalam melakukan bisnis agar bisnis yang dijalankan sukses dan bertahan
lama.
Terdapat beberapa prinsip-prinsip umum dalam etika
bisnis yaitu :
1. Prinsip
otonomi
Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik dan tidak
baik. Jadi pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tahu dan sadar
sepenuhnya mengenai keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai atau
bertentangan dengan nilai atau norma moral tertentu. Prinsip otonomi ini pada
akhirnya memungkinkan inovasi, mendorong kreativitas, serta meningkatkan
produktivitas. Dimana kesemuanya ini akan sangat berguna bagi para pelaku
bisnis di dalam dunia bisnis modern yang terus berubah dan berkembang dalam
persaingan yang ketat.
2. Prinsip
kejujuran
Prinsip
kejujuran sangat relevan dan mutlak diperlukan dalam dunia bisnis. Kejujuran
merupakan kunci keberhasilan para pelaku bisnis untuk mempertahankan bisnisnya
dalam jangka panjang. Prinsip kejujuran harus mutlak dipakai dalam suatu bisnis
karena kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
bisnis, kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga
sebanding, dan kejujuran juga relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu
perusahaan. Untuk itulah prinsip kejujuran adalah inti dan kekuatan dari
perusahaan bagi para pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dalam
jangka waktu panjang.
3. Prinsip
keadilan
Prinsip
keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang
adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dasar dari prinsip ini adalah penghargaan atas harkat
dan martabat manusia beserta hak-hak yang melekat pada diri manusia. Tanpa
prinsip ini sulit sekali bagi kegiatan bisnis untuk berjalan sesuai dengan yang
diharapkan yaitu kesuksesan dalam berbisnis. Hal ini berarti dalam kegiatan
bisnis tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya baik sebagai
karyawan, pemasok, penyalur, konsumen, investor, maupun masyarakat luas.
4. Prinsip
saling menguntungkan
Prinsip
ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan dari bisnis yaitu untuk
memperoleh keuntungan. Dimana produsen ingin agar banyak orang membeli atau
menggunakan produknya sebaliknya konsumen pun ingin mendapatkan barang dan jasa
yang menguntungkan dalam bentuk harga dan kualitas yang baik. Deengan kata lain
prinsip saling menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
sehingga dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan bisnis
tersebut.
5. Prinsip
integritas moral
Prinsip
ini mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku bagi diri pelaku bisnis dan
perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang paling
unggul dan tetap dipercaya. Dengan kata lain prinsip ini merupakan tuntutan dan
dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang
terbaik dan dibanggakan.
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika Bisnis yaitu :
1. Sistematik
Masalah-masalah
sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai
sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis
beroperasi.
2. Korporasi
Permasalahan
korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam
perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang
moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan
individual sebagai keseluruhan.
3. Individu
Permasalahan
individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu
tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas
keputusan, tindakan dan karakter individual.
4.
Kepedulian pelaku bisnis dalam etika bisnis
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat dalam
melakukan kegiatan bisnis nya, bukan hanya dalam bentuk uang misalnya dengan
jalan memberikan sumbangan, melainkan harus lebih kompleks lagi. Artinya sebagai
contoh kesempatan yang dimiliki oleh para pelaku bisnis untuk menjual pada
tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand hal ini harus dapat
dijadikan perhatian dan bentuk kepedulian bagi para pelaku bisnis dengan tidak
mmanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda.
5.
Perkembangan Etika Bisnis
Etika bisnis telah banyak mengalami perkembangan bukan hanya dalam hal pembelajaran
namun implementasi nya pun sudah semakin meluas
mulai dari situasi dahulu ke masa peralihan hingga sampai ke masa sekarang.
6.
Etika bisnis dan Akuntan
Etika bisnis dengan akuntan saling memiliki keterkaitan satu sama lain
dimana hal ini berhubungan dengan transparansi dan akuntabilitas dalam penyajian laporan keuangan perusahaan,
hal ini penting karena transparansi dan akuntabilitas penyajian laporan
keuangan sangat berhubungan erat dengan etika bisnis yang di miliki oleh
perusahaan . sudah dapat dipastikan apabila etika bisnis perusahaan lemah maka
transparansi dan akuntabilitas dalam penyajian laporan keuangan pasti lemah.
Contoh kasus :
Contoh kasus ini
terjadi di daerah Kalimantan Barat nah kasusnya itu adalah bahwa akibat salah
satu perusahaan X katakanlah tidak
membayar upah pekerja dan tidak mengikutsertakan pekerjanya sebagai peserta
Jamsostek, satu perusahaan di Kota Pontianak Kalimantan Barat tersebut akhirnya
harus berurusan dengan hukum dan dibawa ke Pengadilan Negeri Pontianak.Proses
hukum terhadap perusahaan itu dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS)
Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga kerja (Dinsosnaker) Kota Pontianak,
Kalimantan Barat setelah diketahui adanya pelanggaran ketenagakerjaan tersebut.
Nah ini merupakan salah satu pelanggaran dari etika bisnis.
Referensi : Etika
Bisnis Sorta Riana Pakpahan,FIB,UI,2008
uchup123.blogspot.com/2012/11/lingkungan-bisnis-yang
mempengaruhi.html
http://ikaismarino.blogspot.com/2013/12/etika-profesi-a kuntansi_2.html
https://www.scribd.com/doc/190668429/Makalah-Individu-Etika-Bisnis-Dan-Profesi- Akuntansi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar