Minggu, 12 Oktober 2014

ETIKA BISNIS






ETIKA BISNIS
1.      Pengertian etika bisnis
Kira – kira apa sih pengertian dari etika bisnis dari sudut pandang seorang ahli. Etika bisnis menurut Richard De George merupakan alat bagi para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnis mereka dengan lebih bertanggung jawab secara moral. Para pemilik perusahaan mengharapkan bagi para karyawannya bekerja dengan baik sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati agar tidak merugikan perusahaan. Sebaliknya perusahaan pun mengikatkan dirinya agar bertindak adil terhadap karyawannya dengan memberikan gaji yang seharusnya menjadi milik karyawan. Kalau menurut pengertian saya sendiri etika bisnis adalah cara aturan yang mengatur jalannya suatu bisnis. Jadi para pebisnis punya etika dan moral dalam melakukan bisnis yang fair.

2.      Lingkungan Bisnis yang Mempengaruhi Perilaku Etika
Tujuan dari sebuah bisnis kecil adalah untuk tumbuh dan menghasilkan uang. Untuk melakukan itu, penting bahwa semua karyawan dipapan dan bahwa kinerja mereka dan perilaku berkontribusi pada kesuksesan perusahaan. Perilaku karyawan, bagaimanpun dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal diluar bisnis. Pemilik usaha kecil perlu menyadari faktor-faktor dan untuk melihat perubahan perilaku karyawan yang dapat sinyal masalah.
Berikut beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi etika:
a.       Budaya Organisasi
Keseluruhan budaya perusahaan dampak bagaimana karyawan melakukan diri dengan rekan kerja, pelanggan dan pemasok. Lebih dari sekedar lingkungan kerja, budaya organisasi mencakup sikap manajemen terhadap karyawan, rencana pertumbuhan perusahaan dan otonomi / pemberdayaan yang diberikan kepada karyawan.
b.      Ekonomi Lokal
Melihat seorang karyawan dari pekerjaannya dipengaruhi oleh keadaan perekonomian setempat. Jika pekerjaan yang banyak dan ekonomi booming, karyawan secara keseluruhan lebih bahagia dan perilaku mereka dan kinerja cermin itu. Disisi lain, saat-saat yang sulit dan pengangguran yang tinggi, karyawan dapat menjadi takut dan cemas tentang memegang pekerjaan mereka. Kecemasan ini mengarah pada kinerja yang lebih rendah dan penyimpangan dalam penilaian.
c.       Reputasi Perusahaan dalam Komunitas
Persepsi karyawan tentang bagaimana perusahaan mereka dilihat oleh masyarakat lokal dapat mempengaruhi perilaku. Jika seorang karyawan menyadari bahwa perusahaannya dianggap curang atau murah, tindakannya mungkin juga seperti itu. Ini adalah kasus hidup sampai harapan. Namun, jika perusahaan dipandang sebagai pilar masyarakat dengan banyak goodwill, karyawan lebih cenderung untuk menunjukkan perilaku serupa karena pelanggan dan pemasok berharap bahwa dari mereka.

3.      Ketergantungan antara bisnis dan masyarakat
Hubungan antara etika bisnis dengan masyarakat adalah hal yang saling berkaitan erat karena keduanya menginginkan hal timbal balik dimana apabila seseorang ingin mendapatkan keuntungan dalam bisnis nya maka seseorang itu pun harus memiliki etika yang baik dalam berbisnis.. Bisnis adalah suatu kegiatan ekonomis. Hal-hal yang biasanya terjadi dalam kegiatan bisnis adalah seperti kegiatan tukar-menukar, jual-beli, memproduksi-memasarkan, bekerja-mempekerjakan yang semua kegiatan tersebut dilakukan untuk mencapai satu tujuan yaitu mendapatkan keuntungan. Untuk itu suatu etika bisnis sangat berhubungan erat dengan keuntungan yang akan diperoleh. Bahkan Sony Keraf menyatakan bahwa etika bisnis justru hanya memiliki relevansi bagi para pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama. Untuk itu diperlukan suatu prinsip-prinsip umum dalam melakukan bisnis agar bisnis yang dijalankan sukses dan bertahan lama.
                  Terdapat beberapa prinsip-prinsip umum dalam etika bisnis yaitu :
1.      Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya baik dan tidak baik. Jadi pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tahu dan sadar sepenuhnya mengenai keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai atau bertentangan dengan nilai atau norma moral tertentu. Prinsip otonomi ini pada akhirnya memungkinkan inovasi, mendorong kreativitas, serta meningkatkan produktivitas. Dimana kesemuanya ini akan sangat berguna bagi para pelaku bisnis di dalam dunia bisnis modern yang terus berubah dan berkembang dalam persaingan yang ketat.
2.      Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran sangat relevan dan mutlak diperlukan dalam dunia bisnis. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan para pelaku bisnis untuk mempertahankan bisnisnya dalam jangka panjang. Prinsip kejujuran harus mutlak dipakai dalam suatu bisnis karena kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak bisnis, kejujuran relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding, dan kejujuran juga relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan. Untuk itulah prinsip kejujuran adalah inti dan kekuatan dari perusahaan bagi para pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dalam jangka waktu panjang.
3.      Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Dasar dari prinsip ini adalah penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-hak yang melekat pada diri manusia. Tanpa prinsip ini sulit sekali bagi kegiatan bisnis untuk berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu kesuksesan dalam berbisnis. Hal ini berarti dalam kegiatan bisnis tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya baik sebagai karyawan, pemasok, penyalur, konsumen, investor, maupun masyarakat luas.
4.      Prinsip saling menguntungkan
Prinsip ini terutama mengakomodasi hakikat dan tujuan dari bisnis yaitu untuk memperoleh keuntungan. Dimana produsen ingin agar banyak orang membeli atau menggunakan produknya sebaliknya konsumen pun ingin mendapatkan barang dan jasa yang menguntungkan dalam bentuk harga dan kualitas yang baik. Deengan kata lain prinsip saling menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga dapat menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan bisnis tersebut.
5.      Prinsip integritas moral
Prinsip ini mengandung sebuah imperatif moral yang berlaku bagi diri pelaku bisnis dan perusahaannya untuk berbisnis sedemikian rupa agar tetap menjadi yang paling unggul dan tetap dipercaya. Dengan kata lain prinsip ini merupakan tuntutan dan dorongan dari dalam diri pelaku bisnis dan perusahaan untuk menjadi yang terbaik dan dibanggakan.

Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika Bisnis yaitu :
1.    Sistematik
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai sistem ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi.
2.    Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan.
3.    Individu
Permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

4.      Kepedulian pelaku bisnis dalam etika bisnis
Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan keadaan masyarakat dalam melakukan kegiatan bisnis nya, bukan hanya dalam bentuk uang misalnya dengan jalan memberikan sumbangan, melainkan harus lebih kompleks lagi. Artinya sebagai contoh kesempatan yang dimiliki oleh para pelaku bisnis untuk menjual pada tingkat harga yang tinggi sewaktu terjadinya excess demand hal ini harus dapat dijadikan perhatian dan bentuk kepedulian bagi para pelaku bisnis dengan tidak mmanfaatkan kesempatan ini untuk meraup keuntungan yang berlipat ganda. 
  
5.      Perkembangan Etika Bisnis
Etika bisnis telah banyak mengalami perkembangan bukan hanya dalam hal pembelajaran namun implementasi nya pun sudah semakin meluas  mulai dari situasi dahulu ke masa peralihan hingga sampai ke masa sekarang.

6.      Etika bisnis dan Akuntan
Etika bisnis dengan akuntan saling memiliki keterkaitan satu sama lain dimana hal ini berhubungan dengan transparansi dan akuntabilitas  dalam penyajian laporan keuangan perusahaan, hal ini penting karena transparansi dan akuntabilitas penyajian laporan keuangan sangat berhubungan erat dengan etika bisnis yang di miliki oleh perusahaan . sudah dapat dipastikan apabila etika bisnis perusahaan lemah maka transparansi dan akuntabilitas dalam penyajian laporan keuangan pasti lemah.

Contoh kasus :
Contoh kasus ini terjadi di daerah Kalimantan Barat nah kasusnya itu adalah bahwa akibat salah satu perusahaan X katakanlah  tidak membayar upah pekerja dan tidak mengikutsertakan pekerjanya sebagai peserta Jamsostek, satu perusahaan di Kota Pontianak Kalimantan Barat tersebut akhirnya harus berurusan dengan hukum dan dibawa ke Pengadilan Negeri Pontianak.Proses hukum terhadap perusahaan itu dilakukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Ketenagakerjaan Dinas Sosial Tenaga kerja (Dinsosnaker) Kota Pontianak, Kalimantan Barat setelah diketahui adanya pelanggaran ketenagakerjaan tersebut. Nah ini merupakan salah satu pelanggaran dari etika bisnis.

Referensi :       Etika Bisnis Sorta Riana Pakpahan,FIB,UI,2008
                        uchup123.blogspot.com/2012/11/lingkungan-bisnis-yang mempengaruhi.html                         https://www.scribd.com/doc/190668429/Makalah-Individu-Etika-Bisnis-Dan-Profesi- Akuntansi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar