Selasa, 10 April 2012

RANGKUMAN BAB 3 DAN BAB 4

BAB 3
SISTEM EKONOMI INDONESIA
PENGERTIAN SISTEM
Sistem pada dasar nya adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek atau objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Di sini subjek atau pun objek pembuat sistem ini adalah berupa orang atau masyarakat. Namun di sini adanya subjek maupun objek ini belum cukup untuk memenuhi persyaratan untuk terbentuknya suatu sistem yang utuh,sebab subjek dan objek ini baru hanya merupakan suatu himpunanan dari sistem. Untuk melengkapi subjek dan objek agar menjadi suatu sistem yang utuh adalah diperlukannya suatu perangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalin tentang bagaimana subjek dan objek yang ada bekerja,berhubungan dan berjalan atau dijalankan. Perangkat kelembagaanyang di maksud ini meliputi lembaga tempat subjek dan objek itu saling berhubungan. Hal tersebut penting karena keserasian hubungan antara subjek dan objek inimerupakan syarat terbentuknya suatu sistem karena sistem itu adalah suatu organisasi yang tentunya mempunyai suatu tujuan tertentu. Dan keserasian inilah yang dijadikan petunjuk apa dan bagaimana sistem tersebut berjalan. Dari sistem terbentuklah sistem-sistem lainnya yang lebih spesifik di dalam satu bidang salah satu diantaranya adalah sistem ekonomi dan sistem politik.
SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sistem ekonomi memiliki himpunan subjek yaitu manusia dan himpunan objek yaitu barang-barang ekonomi serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi.
Sebagai bagian dari suprasistem kehidupan,sistem ekonomi berkaitan erat dengan sistem-sistem sosial lain yang berlangsung di masyarakat. Di dunia ini terdapat kecenderungan umjum bahw asistem eko9nomi di sebuah negara “bergandengan tangan” dengan sistem politik di negara yang bersangkutan. Ideologi ekonomi ini berjalan seiring dengan ideologi politik. Secara umum antara unsur-unsur sistem politik dapat ditarik benang merah sebagai berikut:
• Liberalisme
• Demokrasi
• Egalitarianisme
• Desentralisme
• Kapitalisme
• Mekanisme Pasar

KAPITALISME DAN SOSIALISME
Sistem kapitalisme dan sistem sosialisme ini adalah dua macam sistem ekonomi yang ekstrem. Keduanya amat sangat berbeda. Sistem ekonomi kapitalis disini mengakui pemilikian individual atas sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi namun disini terdapat keleluasaan yang sangat longgar bagi perorangan dalam menguasai dan memiliki sumber daya yang di milikinya. Sedangkan sistem ekonomi sosialis adalah sebaliknya, sumber daya ekonomi atau faktor produksi itu di klaim adalah sebagai milik negara. Sistem ini lebih menekankan kepada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.

PERSAINGAN TERKENDALI
Jika di lihat dari pengertian masing-masing sistem ekonomi kapitalis dan sosialis Indonesia lebih cenderung kepada sistem ekonomi sosialis dengan demikian berarti bahwa iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang bebas-lepas melainkan persaingan yang terncana-terkendali. Karena sistem ekonomi sosialis itu sendiri bersifat suatu perencanaan terpusat sehingga persaingan praktis terkendali atau bahkan tidak ada sama sekali,namun tidak sepenuhnya Indonesia menganut sistem sosialis ini karena pada kenyataanya di Indonesia persaingan itu tetap ada namun hanya beberapa hal saja yang terkendali.

KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa tebal kadar masing-masing sistem dapat di lihat dari 2 pendekatan yaitu:
1. Pendekatan faktual struktural
Menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
2. Pendekatan Sejarah
Menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.

Jadi kesimpulannya di sini bahwa sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali, agak nya merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia. Walaupun semakin hari kita boleh merasakan bahwa betapa perekonomian Indonesia semakin bersifat liberal dan kapitalistik. Disebabkan dengan derasnya arus globalisasi bersamaan dengan bubarnya sejumlah negara komunis utama yang bersistem ekonomi sosialisme, telah menggiring Indonesia terseret arus kapitalisme.


BAB 4
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI
PENDAPATAN NASIONAL
Istilah pendapatan nasional dapat dilihat dari dua sisi,yaitu sisi luas dan sisi sempit. Dalam arti sempit pendapatan nasional adalah terjemahan langsung dari national income. Sedangkan dalam arti luas pendapatan nasional dapat menunjuk ke Produk Domesik Bruto(PDB), Produk Naional Neto(PNN), dan Pendapatan Nasional. Di mana keempat konsep pendapatan nasional ini berbeda satu sama lain nya.

METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Metode nya melalui 3 pendekatan
1. Metode pendekatan produksi
Menurut pendekatan produksi PDB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun.
2. Metode pendekatan pendapatan
Menurut pendekatan pendapatan PDB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses produksi di wilayah suatu negara dalam jangka waktu setahun.
3. Metode pendekatan pengeluaran
Menurut pendekatan pengeluaran PDB adalah jumlah seluruh komponen permintaan akhir.

METODE PERHITUNGAN PERTUMBUHAN RIIL
PDB,PNB,PNN dan PN secara umum disebut agregat ekonomi yaitu angka besaran total yang menunjukkan prestasi ekonomi suatu negara. Dalam hal ini ada 3 metode untuk mengubah angka menurut harga berlaku menjadi angka menurut harga konstan yaitu:
• Metode revaluasi
Dilakukan dengan cara menilai produksi masing-masing tahun dengan menggunakan harga tahun tertentu yang di jadikan tahun dasar.
• Metode ekstrapolasi
Dilakukan dengan cara memperbarui nilai tahun dasar sesuai dengan indeks produksi atau tingkat pertumbuhan riil dari tahun sebelumnya.
• Metode deflasi
Dilakukan dengan cara membagi nilai masing-masing tahun dengan harga relatif yang sesuai (indeks harga x 1/100).



METODE PERHITUNGAN NILAI TAMBAH
Nilai tambah adalah selisih antara nilai akhir(harga jual) suatu produk dengan nilai bahan bakunya. Untuk menghitung nilai tambah menurut harga konstan ada 4 macam cara yaitu: metode deflasi ganda, metode ekstrapolasi langsung, metode deflasi langsung, metode deflasi komponen pendapatan.
PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Jika di lihat dari tahun ke tahun, Pendapatan Naional dan Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia mengalami kenaikan maupun penurunan, hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu faktor yang memungkinkan Perekonomian Indonesia tumbuh sangat pesat. Hal ini karena keberhasilan Indonesia dalam sarana dan prasarana ekonomi pada masa peralihan 1966-1968 termasuk juga dalam bidang perbankan dan penanaman modal.
PENDAPATAN PERKAPITA DAN KEMISKINAN
Pendapatan Perkapita adalah sebuah konsep rata-rata, belum menghiraukan distribusinya di kalangan penduduk. Namun penilaian kesejahteraan penduduk sebuah negeri tidak cukup hanya dengan melihat besar kecilnya pendapatan perkapita tetapi harus pula memperhatikan distribusi pendapatan itu di kalangan penduduk.
Berkenaan dengan kemiskinan ini, Pemerintah menargetkan pada akhir repelita VI kelak jumlah penduduk miskin akan berkurang menjadi tinggal sekitar 12 juta orang atau sekitar 6% jumlah pendududuk. Lebih lanjut diharapkan, pada akhir repelita masalah kemiskinan absolut sebagian besar sudah teratasi.
STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Struktur ekonomi sebuah negara dapat di lihat dari berbagai sudut tinjauan. Dalam hal ini struktur ekonomi dapat di lihat berdasarkan empat macam sudut tinjauan yaitu:
• Tinjauan makro-sektoral
• Tinjauan keruangan
• Tinjauan penyelengaraan kenegaraan
• Tinjauan birokrasi pengambilan keputusan
KONSEP-KPNSEP PENDAPATAN DI TINJAU KEMBALI
Tinjauan ulang konsepsional bukan hanya terhadap pendapatan nasional secara agregat. Akan tetapi juga terhadap konsep pendapatan perkapita. Pendapatan perkapita dianggap kurang memadai untuk perbandingan internasional. Penyeragaman satuannya ke dalam dollar Amerika Serikat, dengan argumentasi agar dapat di perbandingkan, secara metodologi kini didasari potensial menyesatkan. Daya beli riil pendapatan perkapita tersebut di masing-masing negara tidak tercermin. Sebagai alternatifnya maka diajukan konsep baru bernama Purchasing Power Parity (PPP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar