Selasa, 27 November 2012

Pengaruh kualitas Informasi Managemen Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada perusahaan Go Public di Jawa Barat)



REVIEW 2
Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
(Survey pada perusahaan go-publik di Jawa Barat)
Oleh:
Agus Widarsono
(Staf Pengajar Prodi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung)
(Identifikasi Masalah)
Nama: Fenita
 NPM : 22211809
                  Kelas: 2EB09
Identifikasi Masalah
1. Secara simultan, Apakah Karakteristik Informasi Relevant, Reliable, Aggregation,Timely, Understandble, dan Verifiable berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat ?
2. Secara partial, Apakah Karakteristik Informasi Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandble, dan Verifiable berpengaruh bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat ?
III. Kerangka Pemikiran
Dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik, sebagai bagian dari pengendalian organisasi. Sistem informasi yang dirancang hendaknya dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dalam level yang berbeda. Menurut Anthony et al, 1990; Atkinson et al, 1995; bahwa salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses. Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992). Lebih lanjut Atkinson et.al, 1995 menjelaskan bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem informasi dapat digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit organisasi dalam perusahaan. Demikian juga Romney et al, (1992 :14), menyatakan bahwa manfaat utama dari informasi adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung keputusan, dan mendorong lebih baik dalam hal perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja. Informasi yang digunakan untuk pengambilan keputusan oleh manajer harus merupakan informasi yang memiliki kualitas atau karakteristik informasi yang baik sehingga pengambilan keputusan tepat dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja secara keseluruhan. Bodnar (2003:10) dalam Nunuy (2004), dan Romney et. all (1997 :14) merangkum karakteristik informasi yang berkualitas diidentifikasikan meliputi sebagai berikut :
 o Relevant : Informasi dikatakan relevan bila informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu.
o Reliable : Informasi dikatakan terpercaya bila dia bebas dari kesalahan dan bias, serta secara akurat menjelaskan kejadian atau aktivitasorganisasi.
o Complete : Informasi dikatakan sempurna atau utuh bila dia tidak meninggalkan aspek-aspek penting yang melatarbelakangi suatu kejadianatau aktivitas yang diukur.
o Timely : Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan.
o Understandable : Informasi dikatakan dapat dipahami bila informasi disajikan dalam format yang berguna dan dapat dimengerti.
o Verifiable : Informasi dikatakan dapat diuji bila dua orang yang berpengetahuan secara independent memeriksa, akan menghasilkan informasi yang sama. Berkenaan dengan kualitas informasi, Wolk et.al (1992:168-172); Hendriksen 1992:131-144; menjelaskan bahwa kriteria utama informasi, yaitu berguna untuk pengambilan keputusan. Agar berguna, informasi harus mempunyai dua sifat kualitas utama dan dua sifat kualitas sekunder. Dua sifat kualitas utama adalah relevan dan reliability. Informasi dikatakan relevan kalau memenuhi tiga sifat, yaitu ; predictive value, feedback value dan time lines. Sedangkan informasi dikatakan reliability kalau memenuhi tiga sifat, yaitu; veriviability, neutrality dan representational faithfullnes. Sedangkan dua sifat kualitas sekunder adalah: comparability dan consistency. Agar informasi tersebut efektif dalam pengambilan keputusan manajemen, maka informasi harus memenuhi kriteria kualitas tertentu. Perhatian terhadap kualitas informasi ini menjadi penting, mengingat informasi ini merupakan basis pengambilan keputusan. Dapat dibayangkan kalau kualitas informasi tersebut tidak mempunyai kualitas tinggi, keputusan yang diambil berpotensi besar menjadi keliru dan akan merugikan perusahaan, dengan demikian kinerja manajerial pada khususnya adalah dapat dikatakan kurang baik. Hasil penelitian-penelitian terdahulu menunjukan (meskipun terdapat ketidakkonsistenan hasil penelitian) bahwa pada umumnya terdapat pengaruh Karakteristik Informasi terhadap Kinerja Manajerial. Pada penelitian ini peneliti menggunakan karakteristik informasi berkualitas mengacu kepada yang diungkapkan tersebut diatas. Semakin berkualitas informasi diperoleh manajemen, kemudian informasi tersebut dijadikan dasar pengelolaan usaha, maka akan meningkatkan kemampuan manajemen tersebut untuk meraih kesuksesan usaha. Hal tersebut menjelaskan adanya pengaruh Karakteristik Informasi dengan Kinerja Manajerial. Pernyataan tersebut diperkuat oleh penelitian Gul, (1991); Chia, (1995); Nazarudin, (1998); Juniarti & Evelyn, (2003); Sinta Setiana, (2004) yang menyatakan bahwa keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas, akan berdampak kepada peningkatan kinerja manajerial. Kinerja manajerial diartikan sebagai salah satu faktor penting dalam perusahaan, karena dengan meningkatnya kinerja manajerial diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan salah satu faktor yang dapat dipakai untuk meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja manajerial menunjukkan kemampuan manajemen dalam menjalankan fungsi manajemen yang merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu berkenaan dengan pengambilan keputusan. Seperti menurut Williams (2001); David Kroenke (1989 : 10) yang menyatakan bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi dan aktivitas bisnisnya meliputi Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian), senantiasa memerlukan informasi untuk membuat keputusan. Selajutnya Mahoney, (1965) dan Nazaruddin (1998), Juniarti & Evelyn (2003), mengemukakan bahwa kemampuan manajemen dalam hal Planning (Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan Controlling (Pengendalian) dapat dijadikan indikator penilaian kinerja manajerial, berdasarkan pandangan bahwa kinerja manajemen akan baik jika ia memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsi atau aktivitas bisnisnya tersebut, dimana kemampuan tersebut dipengaruhi oleh informasi yang berkualitas yang diperoleh dari sistem informasi yang terarah dan terintegrasi dengan baik, guna mendukung manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
IV. Objek dan Metodologi Penelitian Objek Penelitian pada penelitian ini adalah Karakteristik Informasi yang : Relevant, Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable, dan Kinerja Manajerial. Penelitian dilakukan dengan mengirimkan kuisioner kepada para manajer menengah/fungsional, yaitu para manajer perencanaan keuangan, perusahaan-perusahaan gopublik Aneka Industri di Jawa Barat yang menjadi responden dalam penelitian ini. Alasan pemilihan subjek tersebut adalah: (a) dalam situasi bisnis yang penuh dengan ketidakpastian, mereka merupakan manajer fungsional yang berperan penting didalam pengambilan keputusan dalam perusahaan, (b) sejalan dengan pemikiran Miah dan Mia (1996) bahwa ketidakkonsistenan hasil penelitian Gordon dan Narayanan (1984) dan Chenhall dan Morris (1986) diduga karena perbedaan level posisi responden didalam perusahaan. Data Perusahaan gopublik diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory Tahun 2004 dan media internet www.jsx.co.id. Populasi penelitian berjumlah sebanyak 47 buah perusahaan dengan teknik sampling menggunakan teknik sampling sederhana sehingga diperoleh sebanyak 23 perusahaan manufaktur go public Aneka Industri di Jabar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei eksplanatory. Adapun operasionalisasi variable didefinisikan sebagai berikut :
1. Variabel Independen ( X)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah Karakteristik Informasi, dengan sub variable berikut :
a. Karakteristik Informasi Relevant/Relevan (X1), yaitu informasi dikatakan relevan bila informasi dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan untuk membuat prediksi, atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi ekspetasinya dimasa lalu.
b. Karakteristik Informasi Reliable/Keandalan (X2), yaitu informasi dikatakan terpercaya bila informasi bebas dari kesalahan dan bias, serta secara akurat menjelaskan kejadian atau aktivitas organisasi.
c. Karakteristik Informasi Aggregation/Lengkap dan Ringkas (X3), yaitu informasi dikatakan sempurna atau utuh secara lengkap dan ringkas dan bila informasi tersebut tidak meninggalkan aspek-aspek penting yang melatarbelakangi suatu kejadian atau aktivitas yang diukur.
d. Karakteristik Informasi Timely/Tepat Waktu (X4), yaitu Informasi dikatakan tepat waktu bila informasi tersebut tersedia pada waktu para pengambil keputusan menggunakannya untuk membuat keputusan.
e. Karakteristik Informasi Undestandable/Dapat dipahami (X5), yaitu Informasi dikatakan dapat dipahami bila informasi disajikan dalam format yang berguna dan dapat dimengerti.
f. Karakteristik Informasi Verifiable/Dapat diverifikasi (X6), yaitu Informasi dikatakan dapat diuji bila dua orang yang berpengetahuan secara independen memeriksa, akan menghasilkan informasi yang sama.
2. Variabel Dependen ( Y ) Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Kinerja Manajerial. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Kinerja Manajerial berdasarkan persfektif non-keuangan yaitu, Kemampuan Manajer dalam hal perencanaan (Planning), Kemampuan manajer dalam hal pengorganisasian (Organizing), Kemampuan manajer dalam hal pengarahan (Actuating), dan Kemampuan Manajer dalam hal pengendalian (Controlling), dengan indicator yang dikembangkan sendiri oleh peneliti. Data yang dikumpulkan melalui kuisioner diolah dan dianlisis lebih lanjut, meliputi uji kendalalan dan keshahihan alat pengukur dan dilanjutkan dengan penganalisisan data yang diperoleh untuk menarik suatu kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar